Skip to main content

Film Susah Sinyal: Sajian ragam komedi komplet plus drama yang menggigit hati

Dalam film ketiganya, Susah Sinyal, Ernest masih menawarkan formula yang sama, yaitu drama komedi keluarga. Film Susah Sinyal memberikan gambaran hubungan ibu dan anak yang tak melulu hangat. Karakter anak, Kiara, diperankan oleh Aurora, seorang pendatang baru yang langsung mendapatkan porsi utama di film perdananya, sementara karakter ibu, Ellen, diperankan oleh Adinia.

Kiara adalah seorang remaja yang kurang perhatian orang tua. Sejak kecil Kiara dekat dengan omanya, sementara mamanya, Ellen, sibuk memperbaiki hal lain dari dirinya sendiri sampai ia lupa telah berutang banyak pada Kiara.

Semua tampak mampu mengatasi masalah masing-masing, sampai Oma, satu-satunya jembatan bagi hubungan Ellen dan Kiara, tak bisa lagi mereka andalkan. Film Susah Sinyal menceritakan perjalanan ibu dan anak ini mencari frekuensi yang pas agar bisa saling terhubung pada gelombang yang sama.

Buat saya, menonton Susah Sinyal ini seperti menonton autobiografi sendiri. Entah bagaimana caranya adegan Kiara dan lagu latar Man Upon The Hill (Stars & Rabbit) bisa bikin saya segitu emosionalnya. Juga saat mendengar penjelasan Ellen pada Kiara di pinggir pantai, rasanya hangat sekali. Literally hangat karena air mata saya tidak tahan untuk terus meleleh.

Berkomentar soal akting, Adinia ini selalu saja bisa menghadirkan chemistry baik dengan lawan mainnya di film. Kata orang, itu berarti dia aktor yang punya sensitivitas hebat. Ia mendengarkan dan membaca lawan mainnya, lalu berinteraksi. I am overwhelmed! Aurora sebagai pendatang baru juga aktingnya mulus dan patut dipuji. Selain Adinia dan Aurora, saya suka penampilan Dodit, Aci dan Valerie. Effortlessly hilarious!

Walaupun menurut saya Susah Sinyal bukanlah karya terbaik Ernest, tapi Ernest tetaplah Ernest yang brilian. Sajian ragam komedi yang komplet plus drama yang menggigit hati, seharusnya bisa membuat Susah Sinyal meraih lebih banyak lagi penonton.

-

Tulisan ini juga dipublikasikan di Instagram saya (@syahwi) dalam rangka mengikuti program @30haribercerita #30haribercerita.

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungki...

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi...

Bandung, kota yang asik untuk jatuh cinta

Saat mengetahui tentang proyek baru dari @poscinta ini, saya langsung tertarik. Karena apa? Tentu karena akan sangat seru rasanya menulis seputar Bandung saat kota tempat tinggal saya sejak lahir ini bersiap menyambut ulang tahunnya yang ke 205 pada 25 September 2015 nanti. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung menjanjikan akan ada banyak keseruan dalam rangka menyambut HUT Bandung ke 205 nanti, diantaranya Festival Fashion, Festival Kuliner, Festival Kebudayaan dan Light Festival. Jadi mengapa kita tidak ikut bersenang-senang mulai dari sekarang? Untuk entri pertama, saya harus menulis dengan tema "Ikon Kota". Wah. Sebagai kota yang besar, rasanya tidak sulit untuk menemukan ikon kota Bandung ini. Hampir segala yang saya lihat di penjuru kota ini bisa menjadi ikon karena kekhasan dan cerita di baliknya. Sudah banyak pula buku yang membahas Kota Bandung, salah satunya buku 200 Ikon Kota Bandung ini. Jadi yang sulit sekarang adalah, menentukan ikon mana yang akan s...