Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Menantikan film adaptasi novel Critical Eleven

Critical Eleven Penulis: Ika Natassa Editor: Rosi L. Simamora Desain sampul: Ika Natassa Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama ISBN: 978-602-03-1892-9 Tahun terbit: 2015 Jumlah halaman: 344 halaman Blurb Dalam dunia penerbangan , dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat — tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu . It's when the aircraft is most vulnerable to any danger. In a way, it's kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk , lalu ada delapan menit sebelum berpisah — delapan menit ketika senyum , tindak tanduk , dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan . Ale dan Anya pe

Cek Toko Sebelah: Sajian ragam komedi komplit

Ernest Prakasa dinobatkan sebagai Penulis Skenario Terpuji melalui film pertamanya, Ngenest , dalam ajang penghargaan Festival Film Bandung (FFB) 2016 dan Penulis Skenario Adaptasi terpilih dalam ajang Piala Maya 2016. Ernest juga menjadi peraih nominasi Penulis Skenario Adaptasi terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2016. Tentu saja saya penasaran dengan film kedua Ernest yang rilis pada 28 Desember 2016 lalu, Cek Toko Sebelah . Dalam film keduanya, sutradara yang mulai dikenal melalui standup comedy itu, masih menawarkan cerita yang dekat dengan kehidupannya. Dalam wawancara radio yang saya dengar, Ernest beralasan, hal tersebut dilakukannya agar ia bisa mengerjakan film secara detail. Cek Toko Sebelah memberikan gambaran kehidupan satu keluarga di Indonesia dengan segenap permasalahannya. Gambaran itu disuguhkan melalui tokoh Koh Afuk (Chew Kin Wah) sebagai ayah, serta Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa) sebagai kakak beradik. Diceritakan d