Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Lengkah Maddah gokil parah!

Lengkah Maddah udah lewat, tapi serunya masih berasa banget. Tolooong !!! :D * Risa Saraswati itu seperti oase. Kreatifitasnya yang tak pernah habis telah mengalirkan inspirasi bagi lahirnya berbagai karya yang tak pernah biasa-biasa. Lagu-lagunya dalam album Story of Peter yang menjadikannya album terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia tahun 2010, buku pertamanya-Danur, masuk dalam nominasi buku terbaik Anugerah Pembaca Indonesia 2012 yang diselenggarakan oleh Goodreads Indonesia kategori nonfiksi. Lalu Maddah, buku keduanya lahir di tahun yang sama dengan Danur, diluncurkan berbarengan dengan album Mirror dalam sebuah konser bertajuk Nishkala Sarasvati. Dihadiri ribuan orang, dan dikenang sebagai konser yang magis, megah dan anggun. Setelah Nishkala, apalagi kejutan yang diberikan Risa Saraswati bersama Sarasvati? * 7 Maret 2013 kemarin, beruntung sekali saya menjadi salah satu yang “terpilih” oleh “mereka” dalam sebuah petualangan kecil bertajuk Lengkah Maddah.

Pelukan terakhir

“Di antara ribuan lagu yang ada di dunia, gua ga ngerti kenapa harus lagu Peluk-nya Dewi Lestari sama Aki Alexa yang terus-terusan diputer sopir travel yang gua tumpangin tadi. Jangan salahin gua  kalo sepanjang perjalalan tadi gua mewek.” cerocos Ray saat menemukanku di sudut CafĂ© Voila, tempat nongkrong favorit kita di Bandung ini. Ia menumpahkan satu tas besarnya di lantai dan meletakan tas tangannya di meja. Ray baru saja kembali dari Jakarta untuk urusan pekerjaan. Badannya yang tampak lelah ia jatuhkan di kursi tepat di depanku. Ketika seorang waiter menghampiri, ia dengan yakin memesan ice lemon tea. “Tuhan memberkati orang–orang yang bebas dari alergi kopi..” kataku kalem sambil menyeruput hot cappuccino-ku. Ray yang menangkap sindiranku memasang tampang protes. Aku tak tahan untuk tidak menertawakannya. “Eh tampang lo minus lima point tuh!” komentarku ketika menangkap matanya yang sembab. Dua detik kemudian lima kepal tisu bertubi-tubi meninju kepalaku. “Lo kap