Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Happy 2nd anniversary, Sarasvamily!

Sebelumnya saya pernah menulis tentang ini, namun dalam rangka ulang tahun ke-2 Sarasvamily, rasanya saya ingin menuliskannya lagi di blog ini.. --  Jalan hidup itu kadang ibarat rel kereta api. Kereta itu sendiri ibarat alat yang kita gunakan, yang akan membawa kita menuju kepada cita-cita, impian, dan tujuan kita masing-masing. Ada kalanya kita harus berhenti di sebuah stasiun pemberhentian. Beberapa orang yang telah bersama kita dalam kereta, akan turun meninggalkan kita demi tujuannya sendiri. Dan beberapa orang baru akan naik, menggunakan kereta yang sama dengan kita, untuk mengejar tujuannya yang lain, yang kini sama dengan kita. Stasiun pemberhentian itu ibarat sekolah, kampus, kantor, panggung pertunjukan, studio musik, acara televisi, halaman-halaman buku, track-track dalam CD album, atau tempat dan media lain yang kita lalui dan alami. Di situlah kita akan bertemu dan berpisah dengan orang-orang dalam perjalanan mencapai tujuan kita masing-masing. Seper

Selamat malam, Kata

Bisu.. Hanya bulan menatapku dalam diam Dan bintang berkedip tanpa suara.. Gelap.. Langit gelap.. Namun hangat.. Mungkin kamu sudah terlelap.. Kamu sudah lelah terucap oleh mulut-mulut manusia.. Dalam bungkus riang, sedih, ataupun marah.. Saat mereka bersama bahkan ketika sendiri.. Kamu ada, bersuara atau pun tidak.. Sedang apa kamu malam ini, kata-kata? Kamu tak ingin kita berjumpa? Seringkali aku menggunakanmu tanpa makna.. Mungkinkah kamu sedang kesal? Apa pun itu, kita sahabat lama.. Keluarlah, kata-kata.. Rutuki aku kalau kau mau.. Maafkan aku jika lama tak peduli denganmu.. Ada kalanya aku tak ingin percaya kamu.. Ada kalanya aku merasa kau tak perlu ada.. Ada kalanya aku tak ingin bermain denganmu.. Ada kalanya musik tanpa lirik lebih menjagaku.. Maafkan aku.. Kamu tahu? Seorang pria berkata rindu, Dan kuyakin itu palsu.. Seorang sahabat menjabatku erat dalam kata-katanya, Dan kuanggap itu akan lalu.. Seorang tua mengur

Sekadar tanda atau sekadar kebetulan?

Setiap malam, setiap kali aku memejamkan mataku berusaha agar tertidur, potongan adegan yang kualami sejak membuka mata di hari itu, justru kembali berputar di dalam kepala. Kepalaku seperti layar bioskop yang sedang memutar film, dan aku duduk sendiri di kursi penonton hanya ditemani penggalan dari rupa-rupa rasa yang bergantian hadir mengisi benak seiring adegan film yang dipertontonkan bioskop kepalaku berganti. -- Kamu percaya kebetulan? Aku tidak. Aku menganggap semua yang terjadi padaku atau semua yang kulihat dan kualami adalah tanda atau isyarat dari semesta. Tapi ironis. Aku seringkali gagal untuk mengetahui maksud dari semesta itu hingga akhirnya aku terlalu malas untuk mencari jawaban dari setiap kejadian yang kuanggap tanda dan memilih melaju dengan lakuku. Beruntung, tanda tak jera menuntunku. Dan akal masih bisa menjabarkan kebaikan untuk kupetik dari hal yang kukira buruk. Hidup adalah tentang pilihan, katanya. Lalu seringkah kamu ragu, atau sekedar mempertanyaka

Selamat pagi, pencinta hujan

Ketika hal-hal datang menyesaki isi kepala, mereka dengan rasa tak bersalah mencekik hati.. Bibir sang mentari pun melengkung ke arah bumi, menghentikan lagu dan tari di hati.. Kamu tahu, pagi ini aku panjatkan pinta pada Tuhan, agar hujan turun dan tidak menghentikannya sampai aku kembali terlelap.. Aku ingin pagi ini kurayakan kegembiraanku lewat hujan.. Aku suka hujan.. Ketika suaranya bertalu-talu di telingaku, aku bisa melupakan rengekan yang membuat penat.. Tapi hujan belum datang Aku tak bisa mendengarnya Aku titip suara hujan padamu ya, mungkin bisa kamu sampaikan suaranya lewat pagi. Bukankah kita melewati pagi yang sama? Hey, aku bisa merasakan detak semangatmu Aku tersedak oleh keinginanmu menjemput hujan. Seulas rona merah di pipimu menyapa haru Binar di matamu menghentikan tanya Menyisakan seruang tenang Apa lagi yang membuatku memisahkan haru dan tenang? Mereka bergenggaman.. Aku tidak sedang ingin kamu berada di pagiku Aku hanya ingin kamu