Skip to main content

Selamat malam, Kata

Bisu..

Hanya bulan menatapku dalam diam
Dan bintang berkedip tanpa suara..
Gelap.. Langit gelap.. Namun hangat..
Mungkin kamu sudah terlelap..
Kamu sudah lelah terucap oleh mulut-mulut manusia..
Dalam bungkus riang, sedih, ataupun marah..
Saat mereka bersama bahkan ketika sendiri..
Kamu ada, bersuara atau pun tidak..

Sedang apa kamu malam ini, kata-kata?
Kamu tak ingin kita berjumpa?
Seringkali aku menggunakanmu tanpa makna..
Mungkinkah kamu sedang kesal?
Apa pun itu, kita sahabat lama..
Keluarlah, kata-kata..
Rutuki aku kalau kau mau..
Maafkan aku jika lama tak peduli denganmu..

Ada kalanya aku tak ingin percaya kamu..
Ada kalanya aku merasa kau tak perlu ada..
Ada kalanya aku tak ingin bermain denganmu..
Ada kalanya musik tanpa lirik lebih menjagaku..
Maafkan aku..

Kamu tahu?
Seorang pria berkata rindu,
Dan kuyakin itu palsu..
Seorang sahabat menjabatku erat dalam kata-katanya,
Dan kuanggap itu akan lalu..
Seorang tua mengurai kata tentang harap,
Dan kuucap kembali dengan ragu..

Namun malam ini sunyi merapat..
Mengusikku lambat..
Seperti detik yang merambat..
Dan aku ingin semuanya lewat,
Pekat dan penat menyemburat..

Aku merindumu, kata-kata..
Aku rindu menata-mu dalam rima..
Aku rindu menyambutmu dalam makna..
Aku rindu mencumbumu dalam percaya..

29 Mei 2012

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi