Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Catatan kecil dari atas Bukit Moko: Live in the now

Pernah dengar tentang Moko? Moko adalah nama sebuah bukit di daerah Padasuka, Bandung. Menurut sumber - sumber yang saya baca, Moko adalah titik tertinggi-nya Bandung. Berada di ketinggian kurang lebih 1500 mdpl. Ketikan saja "bukit moko" di search engine kamu, maka akan muncul gambar - gambar indahpemandangan dari atas bukit Moko, plus review seru dari orang - orang yang sudah pernah ke sana. Bulan lalu, saya bersama 4 teman (Sesil, Uci, Nisa, Teta) jalan - jalan ke bukit Moko. Tempatnya mudah - mudah saja dijangkau kok. Kalau kamu suka trekking, bisa dengan jalan kaki kurang lebih 4 jamdimulai dari ujung Jalan Padasuka. Ada juga yang menggunakan sepeda. Kalau menggunakan motor, lebih cepat lagi. Hanya30 menit sampai ke tempat tujuan. Dari tugu ini menuju Warung Daweung kurang lebih 200 m. Jalannya bebatuan dan curam hingga kemiringan 45 derajat.   Sesil dan Nisa semangat mendaki Moko :D Tujuan kita dibukit Moko sesungguhnya adalah satu - satunya warun

Impulsive trip to Jogja

Entah apa yang malam itu menggerakan jempol Neyna bbm saya seperti ini.. Neyna : "Eh, ke Jogja yuk! Ajakin Sesil boleh." Sesil adalah teman kami yang kebetulan belakangan ini sedang rajin-rajinnya curhat soal pekerjaannya. Saya. : "Yuk. Akhir bulan ini gimana?" Asal, saya balas bbm Neyna. Dan gak saya duga. Jawabannya adalah... Neyna : "Boleh." Kemudian saya pun langsung bbm Sesil malam itu juga.. Saya.  : "Sesil.. Ke Jogja yuk, bareng Neyna!" Sesil yang biasanya tidak pernah tidur larut malam, tumben malam itu masih bisa membalas bbm saya. Sesil.   : "Hayuk! Take me!!! Kapan?" Saya.   : "Akhir bulan, 31 Jan." Lagi. Asal saya menyebut tanggal yang kebetulan merah. Beberapa menit kemudian.... Sesil.   : "Gw udah booking tiket keretanya. Berangkat 31, balik tanggal 2 ya." Saya.   : "INI SERIUS?!" Kemudian saya pun buru - buru bbm Neyna. Dan akhirnya...

Pada semesta Risa

Pesta Rilis Sunyaruri, 12 November 2013 “Pas nonton Sunyaruri, tau gak lo, gw mikir apa. Satu aja : Bahwa konser peluncuran EP dan buku ketiga ini berawal dari satu kata sederhana, menurut gue : acceptance. Ya gak sih? Setelah menerima siapa dirinya, yang bisa melihat dan berinteraksi dengan hantu, justru malah banyak yang bisa dihasilkan, diberi, dibagi sama Teh Risa... Yagitu deh ...” “Iyasih.. Dan, IMO, sebelum acceptance ada satu tahap lagi sih. Admit. Mengakui.” ___ Setiap orang punya a bucket of role models. Dan teman – teman yang dekat dengan saya pasti sudah tahu, kalau Risa Saraswati, adalah salah satu yang masuk ke dalam daftar idola saya. Risa Saraswati adalah penulis buku, vocalist, lyricist, producer band Sarasvati, dan masih menjalani kesehariannya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di Bandung. Paling atas adalah percakapan saya beberapa waktu lalu dengan sahabat, tentang sosok idola saya itu. Acceptance is letting go and allowing things to be