Skip to main content

Gerbang Dialog Danur: Kisah horor yang "memanusiakan" hantu

Judul Buku : Gerbang Dialog Danur
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Terbit : Maret, 2015
Tebal : 224 Halaman
ISBN : 602-220-150-0
Genre : Nonfiction

Blurb:
Jangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.

Kalian mungkin tak melihatnya. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut hantu, jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang mereka anggap tidak adil.

Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick--dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si bungsu Janshen.

Jauh dari kehidupan "normal" adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan, semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Kini aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang.

Namaku Risa. Aku bisa melihat "mereka".

--

Gerbang Dialog Danur adalah make over dari buku Danur alias repackaged. Meski sampulnya berganti wajah, isinya sebagian besar sama. Beberapa yang berbeda adalah layout, ukuran buku dan font yang lebih besar, satu bab tambahan, tulisan di beberapa bagian akhir bab, dan editing yang lebih baik. Di buku Gerbang Dialog Danur, pemenggalan paragraf tidak terlalu panjang seperti di buku Danur, sehingga tidak membuat lelah pembaca, dan susunan kalimat terasa semakin selaras.

Cover lama

Edisi repackaged

Di buku Gerbang Dialog Danur, kamu akan membaca kisah masa kecil penulis. Kamu akan tahu mengapa penulis berbicara kepada tembok dan pohon. Bagaimana sosok Peter, William, Hans, Hendrick, Janshen dan hantu-hantu lain menjalin persahabatan dengannya. Lalu bagaimana "mereka" menjadi inspirasi bagi sebagian besar karya-karya penulis di kemudian hari.

Dari kisah yang ditulisnya dalam buku ini, kita akan tahu, perjalanan penulis melalui semua yang ia alami sejak kecil karena kelebihan yang dimilikinya, bukanlah sesuatu yang mudah. Kalau sekarang kamu mengenal penulis, Risa Saraswati, sebagai vokalis band Sarasvati dan penulis 9 buah buku, membaca Gerbang Dialog Danur akan memberimu informasi tentang sebagian proses yang harus dilaluinya di waktu lalu.

Buat saya sendiri, buku ini mampu mengubah persepsi saya tentang hantu. Ditulis bergantian dengan sudut pandang penulis dan sudut pandang tokoh hantu-hantunya, Risa telah berhasil menuliskan kisah horor yang mampu "memanusiakan" hantu. Membaca semua cerita yang tertulis dalam Gerbang Dialog Danur, mampu membuat saya semakin mencintai dan menghargai hidup.

Melalui buku ini, Risa membuktikan dirinya sebagai seorang pencerita yang mampu memainkan emosi. Saya rekomendasikan buku ini bagi kalian yang ingin tahu sisi lain dari hantu yang biasanya ditakuti orang-orang.

Buku Gerbang Dialog Danur telah diadaptasi ke layar lebar oleh rumah produksi Picthouse dengan judul "Danur: I Can See Ghost". Filmnya sudah rilis sejak 30 Maret 2017 kemarin. Kalau kamu sudah baca bukunya, waktunya pergi ke bioskop untuk menonton film adaptasinya.

Hasil gambar untuk gerbang dialog danur cover film
Edisi cover film

Hasil gambar untuk poster film danur
Poster film Danur

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi