Skip to main content

Aktor terbaik Festival Film Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir

Dalam sepuluh tahun terakhir, tercatat aktor Reza Rahadian meraih nominasi terbanyak dalam kategori Aktor Terbaik Festival Film Indonesia (FFI), yaitu 7 nominasi, dan memenangkan dua di antaranya. Disusul oleh Vino G. Bastian yang meraih 4 nominasi dan satu kali menang. Lalu siapa saja sih aktor-aktor terbaik Indonesia selain Reza dan Vino dalam sepuluh tahun terakhir ini? Berikut saya kumpulkan dari berbagai sumber, peraih penghargaan Aktor Terbaik FFI dalam sepuluh tahun terakhir. Selamat menyimak.

Pemenang FFI 2006
Albert Fakdawer (Denias, Senandung di Atas Awan)


Nominasi lainnya:
Aries Budiman (Garasi)
Dwi Sasono (Mendadak Dangdut)
Ramon Y. Tungka (Ekskul)
Ringgo Agus Rahman (Jomblo)

Pemenang FFI 2007
Deddy Mizwar (Nagabonar Jadi 2)


Nominasi lainnya:
Dwi Sasono (Mengejar Mas-Mas)
Fachri Albar (Kala)
Ringgo Agus Rahman (Get Married)
Tora Sudiro (Nagabonar Jadi 2)

Pemenang FFI 2008
Vino G. Bastian (Radit dan Jani)


Nominasi lainnya:
Aming (Doa yang Mengancam)
Donny Alamsyah (Fiksi)
Nicholas Saputra (3 Doa 3 Cinta)
Yama Carlos (May)

Pemenang FFI 2009
Tio Pakusadewo (Identitas)


Nominasi lainnya:
Emir Mahira (Garuda di Dadaku)
Reza Rahadian (Emak Ingin Naik Haji)
Vino G. Bastian (Serigala Terakhir)
Yama Carlos (Ruma Maida)

Pemenang FFI 2010
Reza Rahadian (3 Hati Dua Dunia Satu Cinta)



Nominasi lainnya:
Edo Borne (I Know What You Did on Facebook)
Oka Antara (Hari Untuk Amanda)
Reza Rahadian (Alangkah Lucunya)
Lukman Sardi (Red Cobex)

Pemenang FFI 2011
Emir Mahira (Rumah Tanpa Jendela)


Nominasi lainnya:
Alex Komang (Surat Kecil untuk Tuhan)
Ferdy Taher (Masih Bukan Cinta Biasa)
Oka Antara (Sang Penari)
Tio Pakusadewo (Tebus)

Pemenang FFI 2012
Donny Damara (Lovely Man)


Nominasi lainnya:
Emir Mahira (Garuda di Dadaku 2)
Muhammad Syihab (Cita-Citaku Setinggi Tanah)
Reza Rahadian (Test Pack: You're My Baby)
Tio Pakusadewo (Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya)

Pemenang FFI 2013
Reza Rahadian (Habibie & Ainun)


Nominasi lainnya:
Abimana Aryasatya (Belenggu)
Ikranagara (Sang Kiai)
Joe Taslim (La Tahzan)
Lukman Sardi (Rectoverso)

Pemenang FFI 2014
Chicco Jericho (Cahaya Dari Timur: Beta Maluku)


Nominasi lainnya:
Vino G Bastian (3 Nafas Likas)
Abimana Aryasatya (Haji Backpacker)
Herjunot Ali (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
Ario Bayu (Soekarno: Indonesia Merdeka)

Pemenang FFI 2015
Dedi Soetomo (Mencari Hilal)


Nominasi lainnya:
Reza Rahadian (Guru Bangsa: Tjokroaminoto)
Reza Rahadian (Kapan Kawin?)
Rio Dewanto (Love & Faith)
Vino G Bastian (Toba Dreams)

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi