Skip to main content

Earworm: Fenomena pengulangan lagu di dalam kepala

Pernah mengalami bagian catchy sebuah lagu terus berulang di dalam kepala dan sulit untuk dihentikan? Fenomena tersebut dikenal dengan earworm. Istilah earworm berasal dari bahasa Jerman, kata "ohrwurm", dan tidak memiliki terjemahan langsung dalam bahasa Inggris. Earworm adalah fenomena yang sangat umum. Menurut penelitian seorang peneliti dari University of Cincinnati bernama James Kellaris, 98% orang mengalami earworm. Kellaris memproduksi data statistik yang menunjukkan bahwa lagu-lagu dengan lirik menyebabkan 73,7% dari earworm, sedangkan musik instrumental hanya menyebabkan 7,7%. Earworm biasanya berlangsung sepanjang 15 sampai 30 detik.

Mengapa earworm bisa terjadi?
Victoria Williamson, seorang music psychologist dari University of Sheffield, mengatakan earworm bisa menjadi bagian dari fenomena yang lebih besar yang disebut  "involuntary memory", seperti keinginan untuk makan sesuatu setelah ide itu muncul di kepala atau tiba-tiba memikirkan teman yang sudah lama tidak bertemu.

Apa saja yang menjadi pemicu earworm?
  • Pemicu utama adalah tentu saja lagu yang baru didengar apalagi sampai diputar berulang kali.
  • Emosi. Keadaan emosional yang kuat dapat menyebabkan earworm. Jika kamu mendengar lagu tertentu ketika kamu merasakan emosi yang kuat (positif atau negatif), maka pada saat kamu merasakan hal yang sama, kamu akan mengalami earworm.
  • Visual. Contohnya, kamu melihat penjual balon berwarna-warni di jalan, mungkin saja kamu teringat lagu "Balonku", dan lagu tersebut mulai bermain di kepala kamu.
  • Stres. Jika pikiran kamu mengembara karena sedang melakukan hal yang membosankan, tugas yang berulang, otak kamu bisa saja mencoba dan mengisi saat tersebut dengan memainkan lagu tertentu.
  • Situasi. Yang sedang terjadi dalam lingkungan kamu dapat memicu memori. Misalnya, kamu sedang berada di pernikahan teman, ini bisa saja menyebabkan kamu untuk mengingat lagu kenangan bersama mantan pacar.
  • Orang. Memori tentang seseorang yang sedang kita lihat atau pikirkan juga bisa menyebabkan earworm.

Bagaimana cara menghilangkan earworm?
Earworm kadang bisa merusak konsentrasi atau menggangu produktivitas. Ketika lagu yang terjebak di dalam kepala adalah lagu yang tidak kamu suka, tentu itu dapat merusak mood kamu. Lalu bagaimana cara untuk menghilangkan earworm? Berikut cara-cara yang bisa kamu coba:

  • Para ilmuwan di Western Washington University menemukan bahwa melibatkan memori kerja dalam tugas-tugas cukup sulit (seperti anagram, teka-teki Sudoku, atau membaca novel) adalah cara yang efektif untuk menghentikan earworm.
  • Menurut Penelitian yang dilakukan tim dari University of Reading di Inggris, mengunyah permen karet dapat menghilangkan earworm. Mengunyah permen karet sama dengan berbicara di dalam kepala. Hal ini terbukti mengganggu ingatan jangka pendek akan lagu yang sedang terngiang di kepala.
  • Dengarkan lagu yang sedang terngiang di kepala tersebut pada volume penuh, lalu bernyanyilah. Mudah-mudahan dengan menghadapkan otak kamu dengan versi lengkap dari lagu, penderitaan earworm akan berakhir.
  • Cara terbaik untuk menyingkirkan suatu earworm adalah menggantinya dengan yang lain. Pikirkan lagu lain dan berharap hal itu akan mendorong keluar lagu yang pertama.

Apakah earworm sesuatu yang harus dikhawatirkan?
Seema Hingorrany, seorang Clinical Psychologist dan Trauma Expert yang berpraktek di Mumbai, India, mengatakan, "Biasanya otak menangkap sebuah lagu yang menyenangkan dan ringan. Dan musik, seperti yang kita semua tahu, memiliki kemampuan unik untuk menurunkan stres. Nikmati saja lagu yang terjebak di kepala Anda. Musik juga membantu menghasilkan hormon bahagia dan meningkatkan efisiensi kerja." Jadi, rasanya kita tidak usah terlalu khawatir dengan fenomena earworm ini, ya.

--

Disarikan dari berbagai sumber. Artikel ini juga pernah dimuat di icihersmagz.

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungki...

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi...

Bandung, kota yang asik untuk jatuh cinta

Saat mengetahui tentang proyek baru dari @poscinta ini, saya langsung tertarik. Karena apa? Tentu karena akan sangat seru rasanya menulis seputar Bandung saat kota tempat tinggal saya sejak lahir ini bersiap menyambut ulang tahunnya yang ke 205 pada 25 September 2015 nanti. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung menjanjikan akan ada banyak keseruan dalam rangka menyambut HUT Bandung ke 205 nanti, diantaranya Festival Fashion, Festival Kuliner, Festival Kebudayaan dan Light Festival. Jadi mengapa kita tidak ikut bersenang-senang mulai dari sekarang? Untuk entri pertama, saya harus menulis dengan tema "Ikon Kota". Wah. Sebagai kota yang besar, rasanya tidak sulit untuk menemukan ikon kota Bandung ini. Hampir segala yang saya lihat di penjuru kota ini bisa menjadi ikon karena kekhasan dan cerita di baliknya. Sudah banyak pula buku yang membahas Kota Bandung, salah satunya buku 200 Ikon Kota Bandung ini. Jadi yang sulit sekarang adalah, menentukan ikon mana yang akan s...