Bagi saya, marah adalah emosi paling buruk dibanding emosi lainnya, yang bisa saya rasakan. Lebih buruk lagi, jika ekspresi rasa marah tidak tepat waktu dan/atau tidak tepat sasaran. Jika ada kata-kata yang paling saya sesali setelah mereka keluar dari mulut, sudah bisa dipastikan mereka adalah kata-kata yang keluar dari mulut saat saya marah. Sama buruknya saat saya marah dan tidak bisa mengendalikannya agar bertindak lebih rasional. Sudah pasti, kemarahan seperti itu hanya akan merusak segala yang baik, membuat saya terlihat bodoh atau membuat orang enggan untuk menghormati saya seperti sebelumnya. Amit-amit naudzubillah. "Jika emosi mengalahkan logika, kerasa kan akibatnya?" Masih ingat kalimat itu? Kalimat Cinta untuk Rangga di Film AADC itu contoh kasus yang paling gampang deh, akibat buruk dari marah-marah-gak-jelas. Tetapi saya percaya, sebagai sebuah reaksi, setiap emosi yang datang dari dalam diri, termasuk marah, adalah emosi yang jujur. Jika saya menyebut...