Skip to main content

Semangat dari Dekat

Angkat tanganmu di udara
Setinggi – tingginya tunjuk angkasa
Kau boleh turunkan bila lelah
Tak apa – apa tapi tetaplah tersenyumlah
Aku mengerti, sulit berpesta membayangkan esok hari
Uang dicari untuk hidup, hidup untuk dihidupi, ayo kita hidupi malam ini

Telinga kita semua mendengarkan lagu apapun dan dari manapun. Tetapi, pernah gak,saat kamu mendengarkan, dari deretan lagu yang kamu dengar itu kamu merasa ada satu lagu yang bisa sampai membuat kamu jatuh cinta? Bisa terasa sebegitu lekatnya dengan telinga kamu saat kamu mendengarkan lagu tersebut. Mungkin liriknya yang kamu suka, karena sangat related dengan pengalammu. Atau musiknya yang ear catchy. Atau penyanyinya memang idola kamu. Tentu pernah kan? Dan pasti banyak pula daftar lagu itu buat kamu.

Buat saya, lagu Kembali Bekerja dari Dekat ini adalah salah satu lagu tersebut.

Awalnya adalah beberapa waktu lalu saat saya buka twitter, kebetulan saya membaca tweet dari Kamga yang berisi link video ini :


Entah kenapa saya langsung suka. Gak perlu dengar 2 atau 3 kali.

Kamu tahu kamu tertarik pada sesuatu saat kamu mulai mencari tahu tentang sesuatu tersebut. Ya kan? Ini yang terjadi pada saya setelah mendengar lagu Kembali Bekerja. Saya membaca artikel – artikel yang membahas Dekat. Saya menonton beberapa video wawancara atau penampilan Dekat di televisi yang sudah dupload ke Youtube. Hingga sampai pada tulisan – tulisan Kamga di tumblr miliknya.

Jadi, Dekat ini adalah Tangga yang ‘lahir kembali’. To be honest, saya gak pernah suka Tangga, dulu. Maksudnya, gak ngefans. Saya follow Kamga di twitter juga bukan karena dia personel Tangga, tapi karena dia pernah jadi host acara traveling di televisi. Personel Tangga yang lain malah gak saya follow, sebelum ini. Ini informasi gak penting sih, tapi harus saya tulis. Karena sekarang saya justru suka dengan Dekat.

Tentang penyebab Tangga bubar sendiri, yang dijawab Dekat dengan melempar lagu Lahir Kembali, saya sih sebenarnya gak terlalu peduli. Yang saya peduli adalah, bagaimana Kamga, Tata, dan Chevrina ingin untuk terus berkarya, berbahagia, dan menjadi diri sendiri sekarang. Dari semuanya tentang kelahiran Dekat ini, saya hanya menangkap hal – hal positif seperti semangat, keberanian, kejujuran dan harapan.

Berkarya adalah memang sebuah pencarian jati diri kok. Bagaimanapun, setiap orang pasti berproses. Entah seperti apa caranya, jalan mana yang harus dilalui, berapa fase yang harus dilewati, atau seberapa lama waktu yang harus dihabiskan.

Kalau jatuh cinta sama orang itu katanya berawal dari mata, maka saya jatuh cinta pada Dekat ini berawal dari lagu Kembali Bekerja, satu dari 5 lagu yang terdapat pada mini album Lahir Kembali. 4 lagu lainnya adalah : Lahir Kembali, Mana Dusta Mana Nyata, Bila Aku, dan Istimewa. Kalau kamu belum dengar, EP Dekat – Lahir Kembali bisa didownload di sini : https://itunes.apple.com/us/album/lahir-kembali-ep/id921911299

Selamat mendengarkan!

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi