Skip to main content

Potpourri, a collaborative photobook project



Potpourri dalam bahasa Inggris berarti a mixture of dried - naturally fragrant materials, dapat diartikan sebagai wewangian yang berasal dari campuran berbagai tanaman yang dikeringkan. Menjabarkan sebuah pesan visual (foto) dalam bentuk narasi verbal (tulisan), atau sebaliknya, menerjemahkan satu judul tulisan ke dalam karya fotografi, kata ‘potpourri’ sengaja diambil untuk menjadi ‘nyawa’ buku ini, yang merupakan gabungan karya tulisan dan fotografi dari tiga penulis dan dua fotografer. Tulisan berformat puisi maupun cerita pendek, fotografi still-life, human interest hingga landscape, kesemuanya berbaur dalam satu wadah bernama Potpourri.

Adalah 4 teman baik saya; Amy (@amyrhiby), Sesil (@Checil_Amanda), Neyna (@neynarahma) dan Uci (@lucyanaO), yang memiliki hobi menulis dan fotografi. Sudah lama kami menyimpan niat untuk membuat karya bersama. Baru di awal Desember 2013, ide untuk membuat sebuah buku kolaborasi tercetus. Selama 3 bulan kami pun bekerja mewujudkan ide ini agar tidak berhenti hanya di sebatas ide. Saya, Amy dan Sesil menulis beberapa cerita. Lalu Neyna dan Uci mengilustrasikan cerita yang telah ditulis melalui foto. Dan sebaliknya, foto-foto yang Neyna dan Uci dapatkan selama 3 bulan itu, juga menjadi inspirasi bagi saya, Amy, Sesil.

10 Maret 2014, akhirnya Potpourri siap untuk dipesan di nulisbuku.com. Bagi teman-teman yang ingin memesan Potpourri, bisa klik http://nulisbuku.com/books/view_book/5530/potpourri atau pesan melalui email, berikut caranya :  
1. Kirim email ke admin@nulisbuku.com. Subjeknya: Pemesanan Buku Potpourri
2. Di badan email tulis nama, alamat jelas, no telepon, dan jumlah pesanan.
3. Setelah kirim email pesanan, kamu akan dapat email balasan. Isinya: total biaya yg harus kamu transfer plus no rekening untuk pembayaran.
4. Rincian biayanya: Rp. 98.000 (harga buku) + ongkir (tergantung jauh dekat rumah kamu).
5. Setelah itu kirim email konfirmasi dan bukti (berupa foto/scan dan di attach di dalam email konfirmasi) jika sudah melakukan pembayaran.
6. Proses produksi dan pengiriman membutuhkan waktu 10 hari kerja (Sabtu-Minggu/hari besar tidak dihitung).
7. Periksa lagi data-data yang kamu kasih, judul buku, nama kamu, alamat jelas, no telepon, dan jumlah pesanan.
8. Jika kelengkapan data tidak diberikan, nulisbuku tidak bertanggungjawab atas kehilangan/keterlambatan & tidak diantarnya paket ke alamat kamu.

Berada di sekeliling teman-teman yang semangat produktif berkarya itu menyenangkan. Memang sedikit mendintimidasi. Hihi. Tapi itu baik. Seperti apa buku yang kami kerjakan selama Des 2013 - Maret 2014 ini? Sila pesan Potpourri di nulisbuku, ya. Jangan lupa juga untuk sampaikan komentar teman-teman pada kami.

Terima kasih :)

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi