Ini adalah super-late-post! Haha. Jalan – jalan di Kota Bogor ini
sesungguhnya kami lakukan di 1 September 2013 lalu. Sudah dua bulan lebih
lewat! Hahaha. Ya sudah lah. Sebelum ingatan semakin memudar, mari kita rapikan di
sini.
---
---
Ada banyak kegiatan yang biasa saya lakukan untuk sejenak menghindarkan diri dari realita. Yaelah. Mulai dari mager seharian di kamar
sampai cabut ke luar kota. Tapi, karena gak punya banyak waktu (dan duit), ya
akhirnya kota – kota yang masih bisa dijangkau satu – dua jam dari Bandung lah
yang akhirnya menjadi destinasi eskapisme. Contohnya Bogor! Cuma butuh satu
hari, dijamin deh balik ke kerjaan jadi semangat lagi.
Pernah dengar teori pertemanan yang dianalogikan pada frekuensi
atau gelombang radio? Sekuat apapun kamu berusaha, kalau memang gak satu
frekuensi ya bakal susah nyambungnya. Ada Salman, Hanum, Atika dan Moes, teman
– teman yang begitu saja nge-klik kalau urusan jalan – jalan. Haha. Iya, saya percaya pada frekuensi yang gak terlihat itu. Saya, Salman, Hanum, Atika, dan Moes tinggal di kota yang berbeda - beda, komunikasi hanya mengandalkan sinyal. Tapi sekali kami menghabiskan waktu bareng - bareng, itu akan jadi waktu yang paling menyenangkan.
---
Ini adalah rute jalan - jalan kami selama satu hari di Bogor kemarin.
Restoran Sunda Gurih 7
Restoran ini berada di JL. Pajajaran No. 102, Bogor. Tempatya adem. Kita makan di saung - saung makan yang letaknya di atas kolam ikan. Sambil makan bisa lihat air terjun dan ikan - ikan yang lagi berenang. Setelah perut kenyang, kami lanjut jalan - jalan ke Kebun Raya Bogor.
Saya, Atika, Hanum, Moes |
Restoran ini berada di JL. Pajajaran No. 102, Bogor. Tempatya adem. Kita makan di saung - saung makan yang letaknya di atas kolam ikan. Sambil makan bisa lihat air terjun dan ikan - ikan yang lagi berenang. Setelah perut kenyang, kami lanjut jalan - jalan ke Kebun Raya Bogor.
Kebun Raya Bogor
Atika, saya, Hanum, Moes, Salman |
Kebun Raya Bogor (KRB) berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 13. Harga tiket masuk KRB adalah Rp 14.000 per orang. Kamu bisa menjelajahi kebun botani terbesar di Indonesia yang luasnya mencapai 87 hektar dengan 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan ini, berfoto-foto di dalamnya atau seperti kami...iseng membuat film pendek! Haha.
Kelenteng Ho Tek Bio
Dari KRB kami berjalan kaki ke Jalan Suryakencana No. 1 untuk berkunjung ke Klenteng Ho Tek Bio. Kendaraan sengaja kami tinggal di parkiran KRB. Karena selain lokasi klenteng yang tidak begitu jauh dengan gerbang KRB, ada peraturan Pemkot Bogor yang menarik berlaku untuk ruas Jalan Suryakencana ini, yaitu tarif parkir yang 200% lebih mahal dari jalan - jalan lainnya di Bogor. Ini tentu saja untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jalan Suryakencana.
Klenteng Ho Tek Bio atau dikenal juga dengan Vihara Dhanagun adalah klenteng tertua di Bogor. Kami mengambil beberapa foto saja di halaman klenteng.
Agri Park
Toge goreng, makanan khas Bogor |
Agri Park ini ada di Jalan Taman Kencana No. 3, tepat di belakang Taman Kencana. Ah, maaf! Kami lupa mengambil foto penampakan Agri Park ini. Yang jelas, di dalam taman ini ada banyak tempat makan. Siap - siap bingung menentukan pilihan deh. Salman dan Atika yang sedang lapar, memilih nasi timbel komplit. Hanum mencoba Surabi Bohai. Kalau saya, pilih makanan khas Bogor, toge goreng. Walaupun namanya toge goreng, tapi proses pengolahannya tidak ada penggorengan sama sekali ini. Dan uniknya, toge goreng ini adalah makanan dengan bahan baku serba kedelai. Mulai dari togenya itu sendiri, oncom, tahu, tauco lalu kecap. Minumnya, saya coba es pala.
---
Kota Bogor, kota berjuluk Kota Hujan itu selalu menyenangkan untuk jalan - jalan. Pasti ingin balik lagi pasti! :D
Comments