Jadi gini, dulu sempat mengintip halaman sebuah buku self-development. Di sana ada quiz, dimana pembaca harus jujur menuliskan aktivitas apa saja yang dia suka. Dan di buku itu tertulis bahwa melamun itu bisa sah saja masuk list aktivitas yang kita suka, jika memang kita suka. Setelah merasa terdukung dengan pernyataan di dalam buku self-develpoment itu dan mengingat kesukaan saya dengan melamun, maka dengan bangga saya deklarasikan melamun adalah hobi saya.
Eits. Sebentar. Jangan dulu nyinyir. Saya anaknya suka membela diri sih. Jadi saya cari-cari artikel tentang melamun ini (baca: cari temen). Dan ternyata konotasinya gak selalu jelek kok. Melamun punya 3 komponen: mengenang, merenung, dan mengkhayal.
Komponen pertama: mengenang. Mengenang kejadian-kejadian yang sudah lewat, yang menyenangkan ataupun sebaliknya. Yang menyenangkan, tentu saja bikin kita jadi senyum-senyum ingin mengulangi lagi dan bikin semangat. Yang menyebalkan, tentu saja sambil dilamunkan bisa diambil pelajarannya dari situ.
Merenung, ini mungkin komponen dari melamun yang sering saya lakukan. Kemarin udah ngapain aja? Besok mau ngapain? Besok tentu saja harus jadi orang yang lebih baik daripada kemarin. Jadi yang terbaik di mana kamu sedang berpijak saat ini. Junjung langitnya. Dan saya sih selalu berusaha tidak lupa, untuk mencari, mencoba, dan menemukan terus hal-hal baru di bawah matahari. Biar kita senang dan tidak pernah tumbuh tua, katanya.
Komponen terkahir dari melamun: mengkhayal. Punya mimpi? Iya, saya pun punya. Saya senang mengkhayalkan ketika mimpi-mimpi saya teraih suatu saat nanti. Ada kata-kata bagus yang entah saya baca di mana, 'Jika kamu sanggup memimpikannya, maka kamu sanggup mewujudkannya.' Jadi, mari berusaha mewujudkan mimpi-mimpi yang dikhayalkan.
__ Saya suka melamun. Bukan berarti tidak punya aktivitas penting atau menyenangkan lain yang bisa saya kerjakan. Tapi melamun, kadang juga bisa jadi salah satu cara untuk membangun mood agar semangat menjalani hari. Saat-saat pikiran tidak terlalu tersita oleh pekerjaan atau aktivitas lain, menjelang tidur, beberapa saat ketika bangun tidur, saya kadang melamun. Dan kadang isi lamunan saya itu random, bisa menyusahkan teman-teman curhat saya. Hehe. Seperti pada suatu pagi saat baru saja terbangun, entah kenapa tiba-tiba muncul pertanyaan iseng, 'Kira-kira untuk alasan apa ya orang-orang bangun setiap paginya?' Sungguh menyusahkan kan? Tapi jempol saya lebih bandel lagi, saya bbm-kan pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepala itu ke beberapa teman. Karena saya berteman dengan orang-orang baik, jadi pertanyaan saya pun berbalas. Hahaha.
"Udah kebiasaan dari orok, gak bangun-bangun malah pusing gua." Oke. Teman yang ini memang baik, tapi agak ngaco. Mari beralih ke teman yang lain. "Karena masih banyak cangkir kopi yang menunggu untuk saya sesap. Dan masih banyak mimpi yang terlalu sayang untuk tidak diwujudkan." Waw!
Teman saya yang terakhir, yang kena sial ketiban pertanyaan dari lamunan pagi saya membalas, "Aku gak akan sia-sia-in cahayanya. Aku bangun pagi untuk tubuhku sendiri, karena alam dan seluruh kebaikannya ada di pagi hari. Aku bangun pagi untuk mempertahankan keluarga dan teman yang sudah ada dan mencari 'dia' yang belom ada." Oke. Edisi teman belum dapet jodoh, pemirsa. Hahaha.
__ Jadi, saya masih suka melamun. Karena hal-hal random yang muncul tiba-tiba dalam lamunan, lalu percakapan-percakapan random dengan teman-teman itu dengan cara yang begitu sederhana seringkali menginspirasi saya.
Keep calm and dream on. :)
__ Saya suka melamun. Bukan berarti tidak punya aktivitas penting atau menyenangkan lain yang bisa saya kerjakan. Tapi melamun, kadang juga bisa jadi salah satu cara untuk membangun mood agar semangat menjalani hari. Saat-saat pikiran tidak terlalu tersita oleh pekerjaan atau aktivitas lain, menjelang tidur, beberapa saat ketika bangun tidur, saya kadang melamun. Dan kadang isi lamunan saya itu random, bisa menyusahkan teman-teman curhat saya. Hehe. Seperti pada suatu pagi saat baru saja terbangun, entah kenapa tiba-tiba muncul pertanyaan iseng, 'Kira-kira untuk alasan apa ya orang-orang bangun setiap paginya?' Sungguh menyusahkan kan? Tapi jempol saya lebih bandel lagi, saya bbm-kan pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepala itu ke beberapa teman. Karena saya berteman dengan orang-orang baik, jadi pertanyaan saya pun berbalas. Hahaha.
"Udah kebiasaan dari orok, gak bangun-bangun malah pusing gua." Oke. Teman yang ini memang baik, tapi agak ngaco. Mari beralih ke teman yang lain. "Karena masih banyak cangkir kopi yang menunggu untuk saya sesap. Dan masih banyak mimpi yang terlalu sayang untuk tidak diwujudkan." Waw!
Teman saya yang terakhir, yang kena sial ketiban pertanyaan dari lamunan pagi saya membalas, "Aku gak akan sia-sia-in cahayanya. Aku bangun pagi untuk tubuhku sendiri, karena alam dan seluruh kebaikannya ada di pagi hari. Aku bangun pagi untuk mempertahankan keluarga dan teman yang sudah ada dan mencari 'dia' yang belom ada." Oke. Edisi teman belum dapet jodoh, pemirsa. Hahaha.
__ Jadi, saya masih suka melamun. Karena hal-hal random yang muncul tiba-tiba dalam lamunan, lalu percakapan-percakapan random dengan teman-teman itu dengan cara yang begitu sederhana seringkali menginspirasi saya.
Keep calm and dream on. :)
Comments