Skip to main content

Ada yang bercita-cita jadi tukang tambal ban?

"Gimana kalo gak ada lagi yang mau jadi tukang tambal ban di dunia ini ya?"

"Pabrik kompresor ban tutup. Distributor pompa gulung tikar. Tukang sebar paku di jalanan hilang pelan-pelan. Angka pengangguran meningkat. Perhaps. :|"

~

Semalam sehabis menghadiri sebuah acara, saya pulang diantar teman menggunakan motor. Lalu di tengah jalan, teman saya merasa ban motor yang kita tumpangi bocor. Malam itu hampir pukul 11. Beruntung, kita masih menemukan tukang tambal ban yang masih buka, jadi tak perlu mencari taksi atau memaksa pulang dengan ban motor bocor, atau lebih parah lagi, mendorong motor sampai rumah.

Setengah jam bapak tukang tambal itu mengerjakan tugasnya. Coba tebak berapa imbalan yang harus kita bayar untuk setengah jam yang ia kerjakan? 8000 rupiah!

Dan sekarang coba bayangkan kamu yang kena musibah ban bocor di tengah jalan antah berantah, tidak tahu ada tukang tambal ban bocor ada di mana, harus menyiapkan alat-alat ini:

1. Pembuka ban/obeng minus/kunci baut
2. Lem Alteco
3. Guntingan ban dalam bekas.
4. Senter (untuk malam hari)
5. Pompa injak mini.
6. Gunting mini

Lalu harus mengerjakan langkah-langkah seperti ini sendirian:

1. Kempeskan ban sampai benar-benar kempes
2. Congkel ban luar menggunakan alat pembuka ban/obeng minus/kunci baut
3. Keluarkan ban dalam
4. Periksa ban dengan teliti. Cari lubangnya. Jika ada pakunya, cabut dan buang.
5. Jika ada lubang, ambil guntingan ban bekas (seukuran kotak korek api).
6. Oleskan lem Alteco ke guntingan ban bekas tersebut.
7. Tempelkan guntingan ban bekas yang ada lemnya ke ban dalam yang berlubang
8. Lekatkan kuat-kuat dan biarkan sekitar lima menit.
9. Cari lubang lagi dan tambal lagi (jika ada).
10.Pompa ban dalam. Cari lagi barangkali masih ada lubang (ada angin berembus dari lubang)
11.Jika pasti tak ada lubang, kempeskan ban dalam dan masukkan ke ban luar
12. Rapikan ban dalam dan ban luar
13.Pompa secukupnya

Tiba-tiba saya merasa 8000 rupiah sebagai imbalan jasa menambal ban bocor itu terlalu "murah".

Bagaimana jika bapak tukang tambal ban bocor itu memilih tidur saja daripada menjaga kios tambal bannya? Bagaimana jika semua tukang tambal ban di dunia ini tidak mau menurunkan ilmu tambal ban bocornya pada siapapun. Bagaimana jika.. ah sudahlah.

~

Salah seorang teman saya ngaku, waktu TK cita-citanya jadi tukang becak. Karena waktu TK dia diantar jemput pakai becak. Tukang becaknya baik dan teman saya mikir duitnya banyak. Karena di kantong celananya ada duit serebu-an tebel.

Saya waktu kecil, cita-cita jadi tukang lotek, karena ngelihat Ibu pas lagi ngulek itu seksi rasanya. :|

Ada yang bercita-cita jadi tukang tambal ban?

~

Kata buku yang pernah saya baca, setiap orang di dunia ini memiliki legenda pribadinya masing-masing. Udah. Gitu aja.

Terima kasih sudah mampir. :)



sumber:
http://elanvital2009.wordpress.com/2012/09/15/tip-menambal-sendiri-jika-ban-motor-anda-bocor/

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi