Skip to main content

Love life, live life, laugh at life (part two)

Paling tidak sekali saja, kamu pasti pernah berfikir untuk alasan apa kamu berada di tempatmu kini..

Banyak hal yang bisa jadi jawabanmu.

Kamu mungkin merasa suka dengan apa yang sedang kamu lakukan sekarang, sampai kamu menemukan masalah, kesedihan, atau rasa bosan. Lalu kamu merasa kamu harus melakukan sesuatu yang lain. Di sisi lain, seseorang yang sedang melakukan apa yang kamu inginkan justru ingin berada di posisimu. Dan di sisi lain lagi, seseorang ingin sekadar bisa melakukan sesuatu. Masalah, kesedihan atau rasa bosan itu kan seperti debu. Setiap hari muncul. Setiap kali selesai kita bersihkan, mereka timbul lagi. Jadi pakai saja kata-kata ajaib ini, 'do what you love and love what you do.'

Katanya, everything happens for a reason kok. Apa yang sudah, sedang atau akan kamu lakukan, pastinya membawamu ke tempat-tempat baru dan pengalaman-pengalaman baru. Pernah kan setidaknya beberapa menit setiap kali sebelum tidur memikirkan, sudah ke mana saja saya? Sedang di mana, dan akan ke mana?
Setiap tuntutan pekerjaan, hobi, atau sekedar rasa penasaran yang membawamu ke tempat dan pengalaman baru pasti memberikan alasan setelahnya.

--

"Give me yor hands, let's find a light.. leave all this behind, and forget the world.."

Pagi ini saya buka dengan lagu Story of Peter. Lagu dengan irama yang riang dari band favorit saya, Sarasvati. Menceritakan tentang sosok anak kecil bernama Peter yang sudah meninggal namun bersahabat dengan Risa Saraswati, sang vokalis. Di balik lirik dan musik yang menggambarkan kenakalan dan keceriaan Peter, sebenarnya ada pesan 'miris' mengenai Peter di lagu ini. Sosok Peter yang sesungguhnya sangat menyedihkan dan merasakan kesepian.

Dan lagu ini mengingatkan saya pada Junior Marching Band Open (JUMBO) di Gor Padjajaran, 25 Mei 2013 lalu. Karena pekerjaan, saya berada di tempat ini. Baru pertama kali rasanya saya menonton perlombaan marching band. Salah satu peserta JUMBO, yaitu SD Cimahi Mandiri membawakan 4 lagu dan salah satu di antaranya adalah lagu Story of Peter! Rupanya menggemari lagu itu betul-betul membuat saya terharu ketika bisa mendengar versi yang lain dari biasanya; dibawakan oleh kelompok marching band anak SD!

Junior Marching Band Open, 25 Mei 2013

Lebih dari sekadar menonton perlombaan marching band yang pesertanya anak-anak TK dan SD, saya melihat betapa kesempatan untuk bisa tampil seperti mereka bagi anak-anak lain mungkin tidak mudah. Anak-anak ini beruntung. Bisa mengenal musik dan memainkannya dengan baik. Saya tahu pasti bahwa bayaran sekolah anak-anak ini tidaklah murah. Begitu juga untuk bisa les musik tambahan di luar sekolah. Sama sekali tidak murah.

Beberapa bagian dalam hidup saya seringkali membawa saya pada sebuah paradoks.

Setelah bekerja dan melihat anak-anak yang berbakat di JUMBO. Esok harinya, 26 Mei 2013 saya berlibur dan memperoleh kesempatan untuk mengisi liburan dengan mengunjungi sebuah panti asuhan bersama teman-teman dari komunitas Sarasvamily, pecinta band Sarasvati. Kami bermaksud berbagi dalam rangka ulang tahun komunitas kami yang ke dua.

Saya hampir menumpahkan banyak air mata di sana. Jika hari sebelumnya saya melihat anak-anak yang tampil percaya diri, ditonton dengan bangga oleh kedua orang tuanya, bahkan Kakek-Neneknya lengkap. Pada saat di panti, saya melihat anak-anak yang malu-malu dengan orang tua yang tak pernah mereka kenal. Anak-anak yang mungkin sekedar untuk berada dalam dekap Ayah dan Ibu saja, mereka harus bermimpi.

Panti Asuhan Al Kautsar, 26 Mei 2013

Namun saya percaya, bahwa setiap anak diciptakan Tuhan dengan alasan yang tak pernah sia-sia. Saya kagum dengan hapalan doa dan surat-surat pendek dari salah satu anak di sana yang masih berusia 6 tahun. Mereka pun mampu menghibur kami yang sedang berkunjung ke sana dengan lagu-lagu Islami yang mereka hapalkan. Dan saya percaya, bahwa mereka punya potensi yang sama dengan anak-anak lain. Tetap semangat ya adik-adik, ada banyak alasan untuk menangis, namun lebih banyak lagi alasan untuk tertawa sepanjang hidup.

Jangan pernah berfikir hidupmu tak lengkap. Untuk diberi kesempatan merasakan hidup saja, adalah merupakan kemewahan dari Tuhan. Hiduplah hanya untuk hari ini. Berbahagialah. Being happy doesn't mean that everything is perfect. It means that you’ve decided to look beyond the imperfections. Happiness is a state of mind.

Kalaupun harimu sedang buruk, mari tetap merasa beruntung karena bisa menemukan bahwa alam sedang bercanda di dalamnya. Timpali dengan tawa daripada cerca.

--

Terima kasih untuk teman-teman Sarasvamily yang sudah ikut berbagi dalam #SarvamBerbagilagi, namamu tak perlu disebut, namun kamu tahu, kamu sudah menjadi alasan bagi senyum mereka hari itu. Terima kasih ya..

Comments

Popular posts from this blog

Hade goreng ku basa

Kaget, miris, sedih. Tiga kata ini menggambarkan perasaan saya setiap kali dihadapkan langsung pada realita sikap sebagian masyarakat kita yang pengguna teknologi canggih, namun masih mengabaikan etika dan kesopansantunan dalam bertutur. Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi: “Hade goreng ku basa”. Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting. Beberapa yang belakangan ini sedang sering saya temui adalah: 1. Pencari kerja yang meninggalkan komentar/pertanyaan tanpa memperhatikan tata krama pada postingan iklan lowongan kerja di media sosial. 2. Pelamar kerja/pencari peluang bisnis atau kerja sama yang mengirimkan e-mail tanpa memperhatikan etika berkirim surat. Mungkin terdengar berl

Menerjemahkan Karam Sarasvati

Di antara banyak isi kepala, saya suka deh terbengong - bengong berpikir betapa sebuah lagu bisa bertransformasi menjadi banyak bentuk karya lainnya. Ya prosa yang lebih panjang aka cerpen, ya novel, lalu jadi video klip atau bahkan film. Lagu berubah wujud jadi koreografi. Lagu jadi tema foto. Lagu jadi lukisan pasir. Lagu jadi soundtrack pribadi. Oh ini sih saya. Lagu diinterpretasikan menjadi posting instagram? Itu sih kerjaan teman saya. Tapi memang menarik sih. Beberapa waktu lalu juga ada satu band yang membuat lomba foto semacam ini. Jadi kita mendengarkan lagu - lagu mereka, lalu kita posting foto yang menurut kita menginterpretasikan lagu - lagu band tersebut. Dan memang, kalau kita mencipta sesuatu, sudah jelas interpretasi orang terhadap apa yang kita buat tidak akan sama dengan apa yang kita pikirkan saat kita mencipta karya tersebut. Makin banyak interpretasi, makin 'kaya' karyanya. Dan satu hal, tidak ada salah atau benar yang 'pakem' d

1000 paper stars and one wish

Masih ingat dengan karakter Kugy di novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari? Atau tonton filmnya deh. Di sana ada adegan Kugy senang membuat dan menempel origami burung bangau. Nah, hari kemarin saya buka puasa bersama dengan teman-teman, dan ternyata saya baru menemukan hobi mereka membuat origami. Tapi mereka gak bikin origami bangau seperti Kugy, melainkan origami bintang. Sambil ngobrol ngaler ngidul, tangan kita asik membuat origami bintang dari paper stars yang sudah banyak dijual di toko aksesoris. Kita tinggal melipat.. melipat lagi.. dan voila! Jadilah bintang-bintang lucu seperti ini! :D Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dan untuk origami bangau dan bintang ini ada mitosnya. Menurut mereka, kalau kamu bikin 1000 bangau atau bintang, kamu bisa make a wish. Namanya juga mitos, bisa jadi benar-benar kejadian bisa juga mitos ini dipatahkan kapan saja. Tergantung kamu mau percaya atau tidak. Kalau salah satu teman saya yang kemarin hadi