Sore yang santai. Zoya menonton tivi di ruang tamu. Aku, diary hitam kesayangannya, ia tinggalkan di kamar dalam keadaan terbuka. Angin sore menelisik halaman-halamanku, membuatku bergidik. Mario yang kukira hantu paling jelek yang pernah kutemui, mengambil posisi duduk di atas lemari Zoya.
"Bercanda tentang keyakinan itu tidak baik, Mario" kataku membuka obrolan, "dan aku tak pernah bercerita pada Jono tentang ceritamu, mungkin saja ia menguping ketika kau bercerita padaku. Jangan salahkan aku!"
"Aku tidak membual. Ak...Zoya datang!"
"Diam di tempat, Mario! Jangan coba kabur lagi!"
"Tidak bisa, aku harus pergi."
"Tapi kenapa?!"
Mario nampak menarik nafas panjang, "Didi, aku bukan hantu seperti yang sering kau sebut! Aku adalah 'pengaruh negatif'. Aku memang tidak pernah bisa muncul selama ini. Makanya waktu itu kamu kaget kan, waktu melihatku untuk pertama kalinya? Namun pada malam tahu baru itu, Zoya dekat sekali dengan hal-hal yang buruk. Zoya melupakan kewajibannya dan lain-lain. Maka aku bisa mendapatkan wujudku dan sempat mempengaruhinya sedikit."
"Aku, si pengaruh negatif selalu mempunyai sambungan hati jarak jauh dengan Zoya. Wujudku akan kuat kalau Zoya mendekati hal-hal negatif. Namun kini Zoya sudah kembali ke rumahnya, ke kegiatannya, ke kuliahnya. Ternyata tetap aku tak bisa tahan lama-lama dekat Zoya, dan mungkin sebentar lagi aku pun akan lenyap. Zoya gadis yang begitu positif. Kekuatan positifnya mengalahkan aku si pengaruh negatif ini." tutup Mario.
Dan semenjak penjelasan terakhirnya itu, Mario tidak pernah datang lagi.
Aku berfikir. Jika ia adalah si pengaruh negatif, harusnya aku juga mengenal yang bernama pengaruh positif Zoya. Jika pengaruh negatif Zoya berwujud pria kurus berambut kusut, mata hitam dan kulit pucat, maka seperti apa ya wujud pengaruh positif Zoya? Hmmm..
*bersambung di judul ke-6*
"Bercanda tentang keyakinan itu tidak baik, Mario" kataku membuka obrolan, "dan aku tak pernah bercerita pada Jono tentang ceritamu, mungkin saja ia menguping ketika kau bercerita padaku. Jangan salahkan aku!"
"Aku tidak membual. Ak...Zoya datang!"
"Diam di tempat, Mario! Jangan coba kabur lagi!"
"Tidak bisa, aku harus pergi."
"Tapi kenapa?!"
Mario nampak menarik nafas panjang, "Didi, aku bukan hantu seperti yang sering kau sebut! Aku adalah 'pengaruh negatif'. Aku memang tidak pernah bisa muncul selama ini. Makanya waktu itu kamu kaget kan, waktu melihatku untuk pertama kalinya? Namun pada malam tahu baru itu, Zoya dekat sekali dengan hal-hal yang buruk. Zoya melupakan kewajibannya dan lain-lain. Maka aku bisa mendapatkan wujudku dan sempat mempengaruhinya sedikit."
"Aku, si pengaruh negatif selalu mempunyai sambungan hati jarak jauh dengan Zoya. Wujudku akan kuat kalau Zoya mendekati hal-hal negatif. Namun kini Zoya sudah kembali ke rumahnya, ke kegiatannya, ke kuliahnya. Ternyata tetap aku tak bisa tahan lama-lama dekat Zoya, dan mungkin sebentar lagi aku pun akan lenyap. Zoya gadis yang begitu positif. Kekuatan positifnya mengalahkan aku si pengaruh negatif ini." tutup Mario.
Dan semenjak penjelasan terakhirnya itu, Mario tidak pernah datang lagi.
Aku berfikir. Jika ia adalah si pengaruh negatif, harusnya aku juga mengenal yang bernama pengaruh positif Zoya. Jika pengaruh negatif Zoya berwujud pria kurus berambut kusut, mata hitam dan kulit pucat, maka seperti apa ya wujud pengaruh positif Zoya? Hmmm..
*bersambung di judul ke-6*
Comments