Sel-selku membelah dari punyamu
Namun itu tak cukup untukmu memahamiku
Cukup sepenggal hidupku aku menjadi "bayi"mu
Selebihnya aku berguru pada aku
Kau tak lagi kugugu
Tak lagi kutiru
Karena aku jemu
Kau bisa menyulam rasa, namun tak menjalin makna
Kau bisa mengira-ngira, namun tak pernah iya
Namun katamu sekali waktu, sayangmu tak berbatas
Sepanjang kau bernafas
Hmm..
Aku cuma ingin duduk, memejam, dan percaya
Bahwa waktu sudah berlalu
Dan hanya ada asa di pelupuk ketika kubuka mata
Maafkan aku untuk bisu kita
Nyata aku belum memaafkanmu
Karena lakumu dulu
Dan tingkahmu kelabui aku
Mungkin aku terlalu bebal..
Di atas kasur kamar, 28 Desember 2012, 07.30.
Namun itu tak cukup untukmu memahamiku
Cukup sepenggal hidupku aku menjadi "bayi"mu
Selebihnya aku berguru pada aku
Kau tak lagi kugugu
Tak lagi kutiru
Karena aku jemu
Kau bisa menyulam rasa, namun tak menjalin makna
Kau bisa mengira-ngira, namun tak pernah iya
Namun katamu sekali waktu, sayangmu tak berbatas
Sepanjang kau bernafas
Hmm..
Aku cuma ingin duduk, memejam, dan percaya
Bahwa waktu sudah berlalu
Dan hanya ada asa di pelupuk ketika kubuka mata
Maafkan aku untuk bisu kita
Nyata aku belum memaafkanmu
Karena lakumu dulu
Dan tingkahmu kelabui aku
Mungkin aku terlalu bebal..
Di atas kasur kamar, 28 Desember 2012, 07.30.
Comments