Sepuluh menit. Itu waktu yang tersisa untukku saat ini. Kakak akan masuk ruang operasi dan tidak ada yang tahu bagaimana Tuhan menuliskan takdir baginya setelah itu. Wajar manusia selalu ditakuti kengerian akan saat-saat terakhir. Saat tak bisa lagi meninggalkan pesan cinta untuk orang tersayang. Aku hanya tidak ingin menyesal. Aku ingin melakukan itu untuk Kakakku. Meyakinkan dia kalau aku sangat mencintainya. Pikiranku terus dipenuhi ketakutan itu. Hingga aku tak mampu berkonsentrasi untuk meyetir. Lelah dan mengantuk karena tenaga dan fikiran sudah terkuras oleh pekerjaan hari tadi. Tiba-tiba saja aku berada dalam kesadaran yang penuh. Lelah dan kantuk-ku hilang demi melihat seorang ibu dengan perut buncit karena hamil merintih di pinggir jalan.. sendirian. Tak ada yang peduli. Ah, jalanan ini memang sepi. Aku menghentikan mobil dan membuka kaca jendela, menanyakan keadaannya. Ternyata dia akan melahirkan. Ya Tuhan, seorang bayi ada di dalam perutnya dan harus dilahirkan....